Selasa, 24 April 2012

TUGAS JURNALISTIK 2



Nama  :  JWIATUN SURANI/16609715
Kelas   :  3SA02

INFO KESEHATAN

I.      DEMAM
Demam adalah suatu bagian penting dari mekanisme pertahanan tubuh melawan infeksi. Kebanyakan bakteri dan virus yang menyebabkan infeksi pada manusia hidup subur pada suhu 37 derajat Celcius. Meningkatnya suhu tubuh beberapa derajat dapat membantu tubuh melawan infeksi. Demam akan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh untuk membuat lebih banyak sel darah putih, membuat lebih banyak antibodi dan membuat lebih banyak zat-zat lain untuk melawan infeksi. 

Demam bukanlah penyakit, tetapi reaksi pertahanan tubuh terhadap cedera atau infeksi. Tubuh menghasilkan panas lebih banyak dan mencoba mempertahankan suhu tingginya agar metabolisme berlangsung lebih cepat. Suhu tubuh yang tinggi itu juga menghambat perkembangan kuman dan bakteri. Ketika demam, tubuh akan mendinginkan diri dengan melebarkan pembuluh darah sehingga panas dapat keluar melalui kulit (keringat). Hal ini membuat tubuh menggigil.

Anak-anak biasanya terserang demam lebih tinggi dari pada orang dewasa.
Bila anak Anda kelihatan kuat dan tidak mengalami kejang, demam mungkin tidak memerlukan pengobatan. Jika anak Anda tidak sehat, Anda dapat memberikan sirup atau tablet penurun panas. Beberapa saran untuk perawatan:
§  Usahakan anak minum secara teratur untuk mencegah dehidrasi.
§  Biarkan anak banyak beristirahat dan tidur untuk memulihkan diri.
§  Kenakan baju tipis pada anak agar panasnya keluar.
Demam yang melebihi 3 hari mungkin merupakan malaria atau penyakit yang disebabkan oleh nyamuk lainnya.

II.    DEMAM BERDARAH 

Demam berdarah (DB) adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Terdapat empat jenis virus dengue berbeda, namun berelasi dekat, yang dapat menyebabkan demam berdarah. Virus dengue merupakan virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Penyakit demam berdarah ditemukan di daerah tropis dan subtropis di berbagai belahan dunia, terutama di musim hujan yang lembap. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan setiap tahunnya terdapat 50-100 juta kasus infeksi virus dengue di seluruh dunia.

Perbedaan Demam dengue dan demam berdarah dengue (DBD). Meski perjalanan awal penyakit ini hampir mirip, namun dua penyakit infeksi virus dengue ini memiliki tingkat kegawatan berbeda.
Demam dengue dan demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Infeksi virus dengue menyebar dengan cepat dan dapat menyerang banyak orang pada masa epidemik. Kondisi lebih parah dialami oleh anak-anak.
DBD merupakan bentuk yang lebih parah dari demam dengue karena perdarahan dan syok terkadang dapat terjadi yang dapat berakibat fatal, yakni kematian. 

Demam dengue
§  Demam akut selama 2-7 hari, disertai sakit kepala, nyeri otot dan sendi
§  Bisa disertai penurunan trombosit.
§  Panas akan turun pada hari ketiga atau keempat.
§  Tingkat penyembuhannya lebih baik.

DBD:
§  Demam tinggi mendadak, disertai nyeri kepala, nyeri di bagian belakang bola mata, terkadang juga nyeri perut.
§  Ada tanda ruam atau bintaik merah di kulit
§  Tidak disertai dengan batuk atau sakit di tenggorokan.
§  Trombosit dan leukosit turun (kurang dari 100.000)
§  Terjadi peningkatan hematokrit (naik 20 persen dari jumlah normal).
§  Perdarahan pada jaringan lunak (hidung, mulut, atau gusi).
§  Terjadi perembesan plasma. Makin bocor bisa menyebabkan syok. 


III.  Demam Malaria

Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit bernama Plasmodium. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit tersebut.  Di dalam tubuh manusia, parasit Plasmodium akan berkembang biak di organ hati kemudian menginfeksi sel darah merah. Pasien yang terinfeksi oleh malaria akan menunjukan gejala awal menyerupai penyakit influenza, namun bila tidak diobati maka dapat terjadi komplikasi yang berujung pada kematian.  Penyakit ini paling banyak terjadi di daerah tropis dan subtropis di mana parasit Plasmodium dapat berkembang baik begitu pula dengan vektor nyamuk Anopheles.
Daerah selatan Sahara di Afrika dan Papua Nugini di Oceania merupakan tempat-tempat dengan angka kejadian malaria tertinggi.
Berdasarkan data di dunia, penyakit malaria membunuh satu anak setiap 30 detik. Sekitar 300-500 juta orang terinfeksi dan sekitar 1 juta orang meninggal karena penyakit ini setiap tahunnya. 90% kematian terjadi di Afrika, terutama pada anak-anak.

Tanda dan Gejala Penyakit malaria

Masa tunas / inkubasi penyakit ini dapat beberapa hari sampai beberapa bulan yang kemudian barulah muncul tanda dan gejala yang dikeluhkan oleh penderita seperti demam, menggigil, linu atau nyeri persendian, kadang sampai muntah, tampak pucat / anemis, hati serta limpa membesar, air kencing tampak keruh / pekat karena mengandung Hemoglobin (Hemoglobinuria), terasa geli pada kulit dan mengalami kekejangan.
Namun demikian, tanda yang klasik ditampakkan adalah adanya perasaan tiba-tiba kedinginan yang diikuti dengan kekakuan dan kemudian munculnya demam dan banyak berkeringat setelah 4 sampai 6 jam kemudian, hal ini berlangsung tiap dua hari. Diantara masa tersebut, mungkin penderita merasa sehat seperti sediakala. Pada usia anak-anak serangan malaria dapat menimbulkan gejala aneh, misalnya menunjukkan gerakan / postur tubuh yang abnormal sebagai akibat tekanan rongga otak. Bahkan lebih serius lagi dapat menyebabkan kerusakan otak.


IV.  ITP

ITP adalah singkatan dari Idiopathic Thrombocytopenic Purpura. 'Idiopathic'berarti 'tidak diketahui penyebabnya'.'Thrombocytopenic' berarti 'darah yang tidak cukup memiliki sel darah merah (trombosit). 'Purpura' berartiseseorang memiliki luka memar yang banyak (berlebihan).
Dalam tubuh seseorang yang menderita ITP, sel-sel darahnya kecuali sel darah merah berada dalam jumlah yang normal. Sel darah merah (Platelets) adalah sel-sel sangat kecil yang menutupi area tubuh paska luka atau akibat teriris/terpotong dan kemudian membentuk bekuan darah. Seseorang dengan sel darah merah yang terlalu sedikit dalam tubuhnya akan sangat mudah mengalamiluka memar dan bahkan mengalami perdarahan dalam periode cukup lama setelah mengalami trauma luka. Kadang bintik-bintik kecil merah (disebut Petechiae) muncul pula pada permukaan kulitnya. Jika jumlah sel darah merah ini sangat rendah, penderita ITP bisa juga mengalami mimisan yang sukar berhenti, atau mengalami perdarahan dalam organ ususnya.
Penyebab ITP ini tidak diketahui. Seseorang yang menderita ITP, dalam tubuhnya membentuk antibodi yang mampu menghancurkan sel-sel darah merahnya. Dalam kondisi normal, antibodi adalah respons tubuh yang sehat terhadap bakteri atau virus yang masuk ke dalam tubuh. Tetapi untuk penderita ITP, antibodinya bahkan menyerang sel-sel darah merah tubuhnya sendiri.
Gejala klinis bervariasi tergantung jumlah trombosit serta kadar antibodi platelet. Anemia baru didapatkan bila terjadi perdarahan hebat. Gejala ITP sendiri biasanya pelahan-lahan dengan riwayat mudah berdarah dengan trauma maupun tanpa trauma. Pada umumnya bentuk perdarahannya ialah purpura pada kulit dan mukosa [hidung, gusi, saluran makanan dan traktus urogenital].
Dan mungkin pada sebagian besar kasus ITP pada anak, awalnya akan didiagnosa dengan DHF dengan manifestasi perdarahan [grade III-IV], tapi seperti yang disebutkan diatas, pada ITP tidak didapatkan demam, pembesaran limpa dan tidak ada peningkatan hematokrit.


V.   Demam Tifoid

Demam tifoid, atau  typhoid  juga disebut typhus atau types dalam bahasa Indonesianya, adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella enterica, khususnya turunannya yaitu  Salmonella  Typhi. Penyebaran bakteri ke dalam makanan dan minuman bisa terjadi akibat pencucian tangan yang kurang bersih setelah buang air besar maupun air kecil.
Penyakit demam Tifoid ini bisa menyerang saat kuman tersebut masuk melalui makanan atau minuman, sehingga terjadi infeksi saluran pencernaan yaitu usus halus. Dan melalui peredaran darah, kuman sampai di organ tubuh terutama hati dan limpa. Ia kemudian berkembang biak dalam hati dan limpa yang menyebabkan rasa nyeri saat diraba.
Setelah infeksi terjadi akan muncul satu atau beberapa gejala berikut ini:
§ demam tinggi dari 39° sampai 40 °C (103° sampai 104 °F) yang meningkat secara perlahan
§  tubuh menggigil
§  denyut jantung lemah 
§  badan lemah ("weakness")
§  sakit kepala
§  nyeri otot 
§  hilang nafsu makan
§  sakit perut
§  pada kasus tertentu muncul penyebaran vlek merah muda ("rose spots")

references :
-          http://id.wikipedia.org
-          http://dranak.blogspot.com
-          http://www.infopenyakit.com

Senin, 16 April 2012

The Effects of Social Network


Name : Jwiatun Surani


The Effects of Social Network



Development of information technology based internet has been growing at this time. One of the most favorite sites of the internet is social network. Technological developments bring positive and negative impacts. So also with the social network, it takes effect positive and negative for users. Such as
The positive impact of networking social are Children and teenagers can learn to develop technical and social skills are highly in today. They will learn how to adapt, socialize with the public and manage a network of friends. in addition, Expanding the network of friends, children and teenagers will be more easily made friends with other people around the world, although most of which they have never met directly.
The negative impact of networking social are Children and teenagers become lazy to learn to communicate in the real world. Level of language comprehension becomes impaired. If the child is too much communication in cyberspace, then the knowledge of the ins and outs of communicating in real life, such as discussing the body and tone of voice, to be reduced. Social networking sites will make children and teenagers are more selfish. They become aware of their surroundings, because most of the time spent on the internet. This can result in children being less empathetic in the real world.
By using social networking, making a lot of friends. Teenagers can maintain friendly relations, though not able to meet physically. But be aware also in the social networking site can be fertile ground for predators to commit a crime. We will never know if someone who has known on the internet, using a real identity. Many of them manipulate their identity to cover up the crimes they do. should remain cautious and vigilant in making friends in social networking.

Article source :
http://jazi.blogdetik.com/index.php/2011/10/08/dampak-positif-dan-negatif-jejaring-sosial/